Kondisi perekonomian global yang belum menentu tak membuat nyali PT. Indolife pensiontama ciut dalam menyongsong perjalanan bisnis di 2016. Hal ini tak lepas dari berbagai stimulus yang digulirkan oleh pemerintah dalam rangka penguatan ekonomi domestik. Selain itu, usaha perusahaan dalam memperkuat penetrasi pasar asuransi nasional juga terus dilakukan sehingga diyakini juga bakal membawa hasil yang mengembirakan. Dengan demikian, meski banyak pihak memandang business opportunity di tahun 2016 dengan pesimis, pihak Indolife justru yakin pertumbuhan kinerjanya bakal lebih kencang dibanding tahun 2015.
Optimisme yang dilambungkan oleh manajemen perusahaan sebenarnya tidak mengherankan. Sebagai perusahaan yang masuk dalam lima besar penguasa pasar asuransi jiwa nasional, PT. Indolife Pensiontama tentu memiliki "mesin bisnis" yang lebih ciamik dan dapat diandalkan dalam mengarungi ketatnya persaingan pasar ditahun 2016. "Di tahun 2016 kami perkirakan pertumbuhan premi asuransi jiwa nasional bakal dikisaran 25% sampai 30%, lebih tinggi dari proyeksi kami untuk 2015 yang kisaran 20% sampai 25%", ujar Direktur PT. Indolife Pensiontama, Juli Priyatno.
Salah satu yang diandalkan perusahaan sebagai lokomotif usaha, menurut Juli, adalah penjualan produk Studysave yang menawarkan perlindungan asuransi kecelakaan dengan dilengkapi manfaat investasi. Produk ini menjadi andalan lantaran sangat mudah diperoleh nasabah dengan hanya sekali pembayaran saja. "Jadi kapansaja memiliki dana lebih, masyarakat bisa membelinya dengan mudah dan cepat," tutur Juli. Berbekal Studysave dan beragam varian produk lain, Juli yakin pihaknya dapat mendongkrak penguasaan pasar sekaligus mempertahankan posisinya di lima besar perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.
(Sumber: Jasa Keuangan Indonesia - Edisi 7 Januari 2016)